Daftar Pusaka

Home » » Mengenal Pusaka Kujang

Mengenal Pusaka Kujang




kujang pusaka pasundan antik bertuah

Kujang adalah senjata tradisional berupa senjata tajam yang bentuknya sangat unik, menyerupai keris dan parang, dengan tonjolan pada bagian pangkalnya, bergerigi pada salah satu sisi di bagian tengahnya dan bentuk lengkungan pada bagian ujungnya. Sebagaimana senjata pusaka pada umumnya, kujang merupakan senjata yang diyakini memiliki tuah yang sangat hebat dan merupakan pusaka andalan dan kebanggaan Raja Pajajaran Prabu Siliwangi. Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran.
Salah seorang pemilik kujang, Cak Muslih (52 thn), Pria  asal Malang, Jawa Timur menuturkan bahwa Kujang merupakan senjata pusaka yang sangat hebat. Menurutnya, Kujang merupakan senjata pusaka yang sakti mandraguna.
“Kujang ini bukan main hebatnya mas, ini senjata sakti mandraguna dan saya sudah pernah membuktikannya sendiri. Waktu itu, sekitar limabelas tahun yang lalu kampung ini sedang disatroni oleh komplotan maling yang mencuri ternak para penduduk. Hampir tiap hari penduduk kampung ini kehilangan kambing dan sapi. Tidak main-main, sekali hilang puluhan ekor ternak mas.  Akhirnya warga melakukan ronda. Komplotan maling itu cukup sakti. Saat warga yang bertugas ronda bertemu komplotan maling itu, warga berupaya mengepung dan menangkap mereka. Tapi mereka malah melumpuhkan warga yang mengepung mereka dan berhasil membawa kabur ternak yang mereka curi.  Jumlah mereka cukup banyak, ada tiga belas orang”, kata Cak Muslih bercerita kepada infomistik di kediamannya, Rabu 2/01/2014.
“Besok malamnya, saya mendapat giliran ronda bersama warga lainnya. Pas kira-kira jam 1 malam, kami memergoki dalam posisi berhadapan. Mereka malah menantang kami dan mereka semua membawa parang. Saya tidak mabil pusing, saya langsung keluarkan kujang ini dari sarungnya dan saya acungkan ke mereka. Saya tidak tahu kenapa, tiba-tiba mereka lemas tidak berdaya. Ya sudah, tinggal kami tangkap saja semua dan kami bawa ke kantor kepala desa”, kata Cak Muslih.
Ditanya mengenai asal-usulnya ia mendapatkan kujang yang dimilikinya, ia mengatakan bahwa Kujang tersebut merupakan pemberian dari Prabu Siliwangi saat ia masih suka berkelana.
“Ini pemberian dari sang Prabu Siliwangi.  Waktu itu, waktu saya masih muda kan suka berkelana kesana kemari dan suka berziarah ke makam-makam atau ke punden-punden.  Tapi tujuan saya bukan cari-cari barang beginian mas, saya cuma berziarah saja.  Nah, suatu malam saya didatang seseorang yang sangat gagah dan berwibawa dan mengaku sebagai Prabu Siliwangi, lalu beliau memberi hadiah kujang ini kepada saya. Ya saya terima saja wong namanya diberi, apalagi yang memberi bukan sembarang orang”, kata Cak Muslih.
Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (=Hyang), dan sebagai sebuah senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda). Sebagai lambang atau simbol dengan niali-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, Kujang dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa lambang organisasi serta pemerintahan. Disamping itu, Kujang pun dipakai pula sebagai sebuah nama dari berbagai organisasi, kesatuan dan tentunya dipakai pula oleh Pemda Propinsi Jawa Barat.
Karakteristik sebuah kujang memiliki sisi tajaman dan nama bagian, antara lain : papatuk/congo (ujung kujang yang menyerupai panah), eluk/silih (lekukan pada bagian punggung), tadah (lengkungan menonjol pada bagian perut) dan mata (lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak). Selain bentuk karakteristik bahan kujang sangat unik cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam

 sumber : http://infomistik.com/kujang-senjata-pusaka-pasundan-nan-sakti-mandraguna-498.html

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.